Jumat, 17 Februari 2017

Mahasiswa Pemburu Sertifikat


Sebagai mahasiswa, kita pastinya ingin lulus dengan sempurna, yaitu lulus tepat waktu dengan nilai IPK yang tinggi. Namun, untuk mencapai hal tersebut mahasiswa harus berusaha keras untuk lulus dengan sempurna. Ujian yang berat sebagai mahasiswa yang hendak lulus yaitu skripsi. Skripsi bagi mahasiswa mungkin menjadi tantangan yang berat karena hasil skripsi tersebut harus valid dan bisa dipercaya oleh penelitian yang telah dilakukan. Namun dikampus kita UMSIDA, sebelum ujian skripsi kita harus memenuhi syarat-syarat tertentu yakni Sistem Kredit Ekstra Kulikuler (SKEK).
Tujuan diadakannya SKEK ini sebagai persyaratan dalam mengikuti ujian skripsi dan agar mahasiswa lebih aktif dalam setiap kegiatan dan dapat mengembangkan minat dan bakat. SKEK ini menjadi barang buruan mahasiswa mulai awal perkuliahan. Karena SKEK yang dicapai mahasiswa untuk mengikuti ujian skripsi cukup tinggi, sehingga banyak mahasiswa yang melakukan apapun demi mendapatkan SKEK. Untuk mendapatkan SKEK ini mahasiswa harus menunjukkan sertifikat maupun surat-surat pernyataan yang diperoleh dari berbagai kegiatan misalnya seminar, perlombaan, penelitian, dan pengikutsertaan dalam sebuah organisasi.
Mungkin sebagian mahasiswa sekarang banyak yang ikut dalam kegiatan apapun hanya untuk mendapatkan poin SKEK. Hal itu wajar-wajar saja, tetapi yang terpenting dalam kegiatan tersebut yaitu manfaatnya bukan sertifikat yang di dapat. Namun faktanya, banyak diantara kita yang sering ikut seminar, workshop, dan kegiatan lain hanya ingin sertifikat saja. Banyak mahasiswa yang rela melakukan apapun untuk sertifikat misalnya mereka hanya bayar seminar hanya untuk mendapatkan sertifikat tanpa mengikuti seminar itu istilahnya nitip sertifikat. Bahkan sampai ada yang menggandakan sertifikat milik temannya untuk menambah koleksi miliknya. Hal itu sangat gila menurutku.
Sertifikat menjadi berharga bagi mahasiswa FKIP UMSIDA karena mereka merasa sertifikat membantu ujian skripsi bukan sebagai bukti kita sebagai mahasiswa yang aktif. Tapi alangkah baiknya jika mahasiswa santai dalam menyikapi perburuan sertifikat itu.
Pengalaman merupakan guru yang berharga, mungkin itu kalimat yang tepat untuk mahasiswa. Berikan kesempatan pada diri kita untuk berkreasi dan menciptakan hal-hal yang baru semasa menjadi mahasiswa. Banyak wadah bagi mahasiswa jika ingin produktif, misalnya Program Kreatif Mahasiswa (PKM), ikut UKM atau organisasi sesuai bakat dan minat, mengikuti perlombaan tingkat kabupaten sampai internasional, dan masih banyak yang lainnya. Jadi jangan biarkan kesempatan itu hilang semasa kita menjadi mahasiswa. Dari kegiatan tersebut kita juga bisa dapat sertifikat dengan poin yang tinggi dan paling utama kita dapat ilmunya dan pengalaman yang berharga tanpa hanya mengandalkan sertifikatnya saja.

Maka, janganlah kita melakukan apapun hanya untuk mendapatkan poin, tapi lakukan apapun untuk menghasilkan poin. Karena poin sertifikat saja tidak sebanding dengan hasil dan pengalaman yang telah dicapai. Dan jadilah mahasiswa yang aktif dalam kegiatan untuk mencari ilmu dan pengalaman bukan mahasiswa yang hanya kuliah saja. Karena menjadi mahasiswa kesempatan yang besar untuk bisa berekspresi dan berkreasi. Tunjukkan kemampuan kita untuk membangun FKIP ini menjadi lebih baik dan akan selamanya sukses. (Zam-red)